Selamat datang dan selamat bergabung. Terima kasih telah mengunjungi blog kami. Semoga bermanfaat ..:

Sabtu, 03 Maret 2012

Artikel Pekanan QC: Dua Tetes Air Mata

_Bacalah dengan menyebut mana Tuhanmu_ 

Penulis:
R.I.S
(Mahasiswa STAI Al-Qudwah Depok)



Al-Kisah. Dahulu kala hidup sebuah keluarga yang sangat miskin, tidak ada pekerjaan yang dapat mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seorang lelaki dari keluarga tersebut adalah orang yang  sabar. Lelaki itu  sebut saja bernama Ayyas, ia hidup bersama istri dan seorang anak yang masih kecil. Satu-satunya harta yang mereka miliki hanyalah rumah peninggalan keluarganya.

Saat kelaparan yang mendera, Ayyas berniat menjual satu-satunya rumah peninggalan itu, meski hatinya terasa berat.

Suatu hari ia bertemu dengan sahabatnya bernama Abdullah.
“Abdullah ! Bisakah engkau pinjamkan aku uang untuk keperluanku hari ini, aku bermaksud menjual      rumahku, jika sudah laku akan aku ganti”,  pinta Ayyas.

“Wahai Ayyas, ambillah bungkusan ini dan sebotol susu untuk keluargamu, kemudian pulanglah. Nanti aku akan menyusulmu ke rumah membawa semua kebutuhanmu”, jawab Abdullah.

Dalam perjalanan menuju pulang, Ayyas membayangkan betapa bahagia keluraganya ketika bungkusan dan sebotol susu itu ada dihadapan mereka. Namun, lamunan itu tiba-tiba buyar ketika seseorang wanita  paruh baya yang tengah menggendong bayi datang menghampiri Ayyas.  
“Tuan, berilah kami makan, anak ini anak yatim yang kelaparan, semoga Allah kelak merahmati Tuan". Pinta wanita itu memelas.

Ayyas merasa iba, terlebih ketika menatap bayi yang sedang digendong wanita tersebut. Dengan Ikhlas, Ayyas memberikan bungkusan makanan dan sebotol susu tersebut, meski tersirat tanya besar di hatinya “Bagaimanakah dengan keluargaku yang juga sedang kelaparan di rumah?. Namun segera ia tepiskan kerisauan itu. 

Seketika itu, jatuhlah dua tetes air mata dari wanita tersebut, seraya berkata 
“Terima kasih tuan, terima kasih.... semoga Allah membalas semua kebaikan Tuan”, ucap wanita itu terharu.

Berlalulah wanita dan bayi itu dari hadapan Ayyas.
 ***
Singkat cerita
5 bulan kemudian tersiar kabar bahwa Ayyas seorang lelaki miskin itu kini telah menjadi seorang yang kaya raya. Seorang sahabat yang bernama Abdullah menceritakan bahwa sebelum ayahnya meninggal, seseorang pernah meminjam uang kepada Ayahnya Ayyas dan ketika sudah berjaya, orang tersebut mengembalikan pinjamannya. Dari situlah Ayyas menjadi orang yang kaya. Meski Ayyas telah kaya raya, ia tetap berbuat baik kepada siapapun. 

Hingga suatu malam ia bermimpi, bahwa dalam mimpinya. Ia melihat amalannya sedang dihisab. Pertama  dosa-dosanya ditimbang dan ternyata betapa berat timbangan dosa-dosanya. Kemudian satu persatu amalan ditimbang mulai dari amalan sodaqohnya, ternyata terlalu ringan karena harus dipotong oleh kesombongan dan riya. Demikian seterusnya, seluruh amalannya tak ada yang bisa mengimbangi beratnya dosa Ayyas.

Malaikatpun bertanya,  "Adakah amalan yang masih belum ditimbang?"
"Ya ada, yakni sebungkus makanan dan sebotol susu".
Lalu ditimbanglah dan sungguh menakjubkan,  amalan tadi mampu menyeimbangkan dosa-dosanya.

Namun Ayyas tetap ketakutan, sebab timbangan amalan dan dosanya  itu masih imbang. Kemudian malaikat bertanya lagi, “Masih adakah amalan yang belum  ditimbang?"
malaikat lain menjawab “Ya ada, satu malaikat datang mendekat dengan membawa DUA TETES AIR MATA syukur dan terharu yang pernah dijatuhkan oleh seorang wanita pengemis dulu".

Ditimbanglah dua tetes air mata tersebut, dan tiba-tiba dua tetes air mata itu berubah menjadi air bah yang bergelombang dan meluas bak lautan, kemudian dari dalamnya munculah ikan besar. Ikan itupun kemudian ditimbang dan sungguh luar biasa, amalan tersebut mampu melebihi bobot dosa-dosa Ayyas.

Malaikatpun berseru, "DIA SELAMAT !!!......DIA SELAMAT...". Dan gembiralah hati Ayyas.

***
Hikmah
Suatu amalan yang dilakukan dengan ikhlas ditengah kesempitan ternyata lebih tinggi nilainya di mata Allah. Semoga kisah ini sedikit memberi sebuah gambaran bahwa untuk melakukan sedekah bisa dilakukan dalam keadaan apapun, tidak terkecuali orang kaya.  Bahkan, seseorang yang justru dalam kesulitan mampu memudahkan kesulitan orang lain. Sungguh.. Allah muliakan mereka dengan nilai pahala yang lebih tinggi dibanding mereka yang telah jelas mudah untuk melakukan amalan sedekah.

So… jangan tunda lagi ! bersegeralah bersedekah dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S Al-baqarah : 271)

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." [QS: Ali Imran :  92].


***

Semangat berbagi :)

CONTACT US:
qudwah.charity@gmail.com
http://www.alqudwah-charity.blogspot.com/
0818 0798 6331

0 komentar:

Dí lo que piensas...

Silakan tinggalkan komentar Anda. Terima kasih atas kunjungannya.

Buku tamu

Al-Qudwah charity. Diberdayakan oleh Blogger.