Selamat datang dan selamat bergabung. Terima kasih telah mengunjungi blog kami. Semoga bermanfaat ..:

Jumat, 06 April 2012

Artikel Pekanan QC: Buah Manis Kejujuran :)

_Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu_


Penulis:
R.I.S
(Mahasiswa STAI Al-Qudwah Depok)


Di sebuah kota terpencil, ada seorang laki-laki miskin, ia mempunyai seorang istri yang solehah, tekun beribadah, takut kepada Allah dan selalu bersyukur atas nikmat iman.
Satu hal yang sudah menjadi kebiasaannya adalah didera kelaparan, namun mereka hanya bisa pasrah karena tidak ada makanan yang bisa mereka makan.

Laki-laki tersebut pergi keluar untuk mencari pekerjaan, namun ternyata di setiap sudut kota, ia tidak mendapatkan pekerjaan. Akhirnya ia pun pergi ke masjid dan berdoa agar hari ini ia diberi pekerjaan dan rejeki.

Ketika ia bersiap-siap akan pulang setelah melaksanakan sholat, tak diduga didekat serambi masjid  ia menemukan sebuah dompet yang berisi uang sebesar lima ratus ribu rupiah. Alangkah gembira hatinya. Dan ia pun bergegas pulang dan menemui istrinya.

Sesampainya di rumah, istrinya terkejut, lalu berkata “Suamiku….kembalikan uang itu ke tempat engkau menemukannya, tanyakanlah pada orang-orang, apakah ada yang merasa kehilangan dompet tersebut. Apabila tidak ada yang memiliki, maka barulah uang tersebut milik kita” ucap istrinya tegas
Lalu suaminya pun pergi dan melakukan apa yang dianjurkan oleh istrinya yang amanah itu.

Sesampainya di masjid, ia mendengar seorang bapak paruh baya berteriak. “ Adakah yang melihat sebuah 
dompet?” teriak bapak itu berulang-ulang.

Lelaki yang menemukan dompet tersebutpun segera mendekati bapak itu dan berkata “Permisi Pak,  apakah ini dompet yang bapak maksud?” tanya lelaki itu dengan sopan.

“Oh ya…. benar. Terima kasih karena engkau telah jujur, namun tahu kah wahai hamba Allah? Sesungguhnya uang ini telah aku ikhlaskan kepadamu. Sebab aku hanya mengikuti perintah saudaraku, seorang Saudagar kaya yang memintaku untuk meletakkan uang tersebut di serambi masjid. Setelahnya aku diminta untuk kembali 1 jam kemudian untuk menyeru kepada khalayak ramai tentang siapakah orang yang telah menemukan dompet ini. Jika ada orang yang jujur dan amanah, maka uang itu menjadi haknya. Karena kulihat uang itu masih utuh, maka engkaulah orang yang jujur itu dan atas permintaan saudaraku, barang siapa yang mengembalikan dompet itu dengan keadaan uang yang utuh maka berhak baginya sedekah tambahan kami yang telah kami niatkan, ini kuberikan lima ratus ribu lagi kepadamu atas berkat kejujuranmu” jelasnya panjang lebar.

“Apakah engkau tengah menghinaku?" ungkap lelaki jujur itu.

“Sungguh….ini bukan suatu penghinaan, Allah telah memuliakanmu berkat kejujuran dan sifat amanahmu, maka terima ini sebagai rejeki dari Tuhan-Mu” jawab bapak tadi bijak.

Lelaki tersebut tersungkur ke tanah, bersujud kapada Maha Pencipta yang memberikan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.

Hikmah :
Kisah diatas menggambarkan betapa sifat jujur dan tidak mengambil apa yang bukan menjadi haknya adalah cermin dari akhlak yang mulia. Dan berkat kejujuran itulah, Allah memuliakan laki-laki tersebut dengan memberikan  apa yang dibutuhkannya melebihi apa yang ia minta.

Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Wajib atas kalian semua untuk jujur, karena jujur akan membimbing kepada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing ke surga. Seseorang senantiasa berbuat jujur dan memilih kejujuran sehingga dia ditulis di sisi
Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta, karena dusta akan membawa kepada keburukan, dan keburukan akan menyeret ke neraka. Seorang hamba senantiasa berdusta dan dia memilih kedustaan, sehingga ditulis di sisi Allah sebagi pendusta." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

6 manfaat memelihara sifat jujur :
1.   Jujur akan membuat pelakunya menjadi tenang karena ia tidak takut akan diketahui kebohongannya. Rasullullah SAW bersabda, ''Tinggalkanlah apa yang meragukanmu menuju perkara yang tidak meragukanmu, sesungguhnya jujur adalah ketenangan sedangkan dusta adalah keraguan.'' 
      (HR Turmudzi dari riwayat Hasan bin Ali).

2.      Mendapatkan keberkahan dalam usahanya. Rasulullah SAW bersabda, ''Dua orang yang berjual beli mempunyai pilihan (untuk melanjutkan transaksi ataupun membatalkannya) selama mereka belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan barangnya maka akan diberkahi jual beli mereka, dan jika mereka merahasiakan dan berdusta maka dihilangkan keberkahan jual beli mereka.'' 
      (HR Bukhari).

3.      Mendapat pahala seperti pahala orang syahid di jalan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, ''Barang siapa meminta mati syahid dengan jujur, maka Allah akan mengantarkannya ke dalam golongan orang-orang syahid, walaupun ia mati di atas kasurnya.'' (HR Muslim).

4.      Selamat dari mara bahaya. Orang yang jujur walaupun pertama-tama ia merasa berat akan tetapi pada akhirnya ia akan selamat dari berbagai bahaya. Rasulullah SAW telah bersabda, ''Berperangailah selalu dengan kejujuran! Jika engkau melihatnya jujur itu mencelakakan maka pada hakikatnya ia merupakan keselamatan.'' 
      (HR Ibnu Abi Ad-Dunya dari riwayat Manshur bin Mu'tamir).

5.      Dijamin masuk surga, sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW, ''Berikanlah kepadaku enam perkara niscaya aku akan jamin engkau masuk surga: jujurlah jika engkau bicara, tepatilah jika engkau berjanji, tunaikanlah jika engkau diberi amanat, jagalah kemaluanmu, tundukkan pandanganmu, dan jagalah tanganmu.'' (HR Ahmad dari riwayat 'Ubadah bin Ash-Shamit).

6.      Dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda, ''Jika engkau ingin dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka tunaikanlah jika engkau diberi amanah, jujurlah jika engkau bicara, dan berbuat baiklah terhadap orang sekelilingmu.'' (HR Ath-Thabrani). Demikianlah, jujur penting sekali, terutama di masa ketika segala aspek kehidupan dipenuhi kepalsuan dan dusta. Di manapun berada, kejujuran harus di atas segalanya. Jujur adalah simbol profesionalisme kerja dan inti dari kebaikan hati nurani seseorang.

   “sesungguhnya pada kisah – kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang – orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat – buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
(Q.S. Yusuf:111)
 
Semangat berbagi.. :)
 
Al-Qudwah Charity
qudwah.charity@gmail.com
http://www.alqudwah-charity.blogspot.com
0818 0798 6331

0 komentar:

Dí lo que piensas...

Silakan tinggalkan komentar Anda. Terima kasih atas kunjungannya.

Buku tamu

Al-Qudwah charity. Diberdayakan oleh Blogger.